Label

Senin, 30 Mei 2011

Sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan Islam

Sejarah Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan Islam
1. Pada Masa Rasulullah
Rasul adalah orang yang pertama memenuhi ajaran Al-Qur’an. Beliau sangat intens dalam berdakwah dengan dua aspek yaitu Agama dan pengetahuan. Rasul terus menyerukan umat Islam agar terus belajar membaca dan menulis, umat Islam menyambut seruan Allah dan Hadist nabi tentang ilmu. Mereka belajar membaca dan menulis agar dapat menyebarluaskan agamanya.
Pembentukan Aqidah, Syari’ah, dan Akhlak itu disajikan oleh Rosulullah sebagai Mahaguru pendidik yang agung secara berangsur –angsur bersamaan dengan berangsur –angsurnya Al-Qur’an diturunkan kepada beliau. Pendidikan inipun diberikan dalam masa dua periode yaitu periode sebelum Hijrah yang berpusat di Mekkah. Dan periode sesudah Hijrah berpusat di Madinah.
Pada periode Mekkah Rasulullah mengutamakan pendidikan Aqidah dan Akhlak dan sedikit mengenai syariah. Tetapi pada periode Madinah selain pemantapan aqidah dan akhlak maka pembinaan syariah benar-benar diutamakan hingga pada suatu masa yaitu disempurnakannya didikan Islam dengan turunnya wahyu terakhir kepada beliau.

Minggu, 06 Februari 2011

Suramadu akan dilengkapi pembangkit listrik tenaga angin

Jembatan Suramadu yang terkenal di Indonesia Itu bakal dilengkapi pembangkit tenaga angin untuk penerangan jalan sepanjang 5,4 kilometer. Inilah untuk pertama kalinya ada sumber energi terbarukan jenis tenaga angin di Indonesia.


Mulai bulan depan, Asosiasi Ketenenagalistrikan Indonesia (Aklindo) akan melakukan studi yang mempelajari kecepatan angin di Jembatan Suramadu. "Jika kecepatan angin mencapai 3 meter per detik, angin bisa digunakan membangkitkan listrik tenaga angin," kata Nelson Sembiring, Kepala Bidang Ketenagalistrikan Aklindo Jawa Timur pada Selasa (11/1).
Setiap lampu di Jembatan Suramadu membutuhkan daya 500 Watt. Energi sebesar 300 watt diperoleh dari angin, sementara sisanya diambil dari energi surya. Studi ini, seperti diutarakan Nelson, memakan waktu sekitar dua bulan. "April mendatang diharapkan sudah ada rencana matang untuk proyek ini," tegasnya.
Dalam waktu dekat, Aklindo juga akan studi banding ke China untuk menyeleksi peralatan pembangkit tenaga angin dan surya.
“Kami mendukung upaya pemerintah mengembangkan energi terbarukan, selain untuk memanfaatkan tingginya arus angin di kawasan Suramadu dan membantu penerangan di jembatan terpanjang dan sekitarnya,” kata Nelson.
Saat ini penerangan di Suramadu sangat minim akibat tingginya beban biaya yang harus ditanggung ke PLN untuk menerangi jembatan sepanjang 5,438 kilometer tersebut. Akibatnya, kawasan di sekitarnya hingga Bangkalan cenderung gelap pada malam hari.
Ketua Aklindo Jatim Sutan Kasidal menambahkan kalau Aklindo menyiapkan dana tak sedikit untuk proyek ini. “Dengan asumsi anggaran setiap tiang sekitar Rp50 juta, jika jarak antartiang lampu 25 meter, maka dibutuhkan sekitar 110 tiang. Investasi yang dibutuhkan sekitar Rp5,5 miliar,” ungkap Sutan.
Wakil Ketua Kadin Jatim Adri Istambul Lingga Gayo menegaskan, potensi sektor industri dan lembaga lain mengembangkan energi terbarukan masih terbuka. “Ini menjadi sinergi antara lembaga dan pihak swasta dengan industri bahkan pemda,” kata Adri. (Surya)